Saturday, February 17, 2018

Trip Report : Menuyusuri Pinggir Danau Toba, Perjalanan Darat Parapat - Medan (Toba Sightseeing - Parapat to Medan Road Trip)



17 Januari 2018

Setelah kemarin sorenya tiba di Sumatera Utara dan menginap di Parapat, penulis melanjutkan perjalanan menuju Kota Medan via Berastagi. Perjalanan sejauh 174 km ditempuh melalui beberapa kota dan kabupaten yaitu Kab. Simalungun, Kab. Karo, dan Kab. Deli Serdang. Sepanjang perjalanan, pemandangan indah Danau terluas di Indonesia dapat dinikmati, terutama dari Parapat hingga Saribudolok sepanjang 60 km.

January 17th, 2018

After the day before we have arrived at North Sumatera and stayed one night in Parapat, we continued our trip to Medan City via Berastagi. The 174 km journey passed trough some towns and regencies such as Simalungun, Karo, and Deli Serdang. Along the way, we can enjoy the scenic view of the largest lake in Indonesia, Lake Toba.




Perjalanan Menikmati Danau Toba (Toba Sightseeing Tour)
Peta Rute Perjalanan
Journey Route Map
Jalanan di Kota Parapat
Parapat Town Streetscape
Kota Parapat dengan latar perairan Danau Toba
Parapat townscape with Lake Toba in both foreground and background
Sesaat setelah meninggalkan Parapat terdapat area untuk habitat monyet liar. Banyak monyet di pinggir jalan yang kami lewati.
Moments after leaving Parapat town, there's an area for wild monkeys along the roadside.
 Kondisi jalanan selepas Parapat. Sangat-sangat sepi dan jarang dijumpai pemukiman ataupun kendaraan lain. Hanya hutan di sepanjang jalan.
The road after Parapat. Very lonely and quiet, just woods along the way.
Lanskap Danau Toba dari Bukit Simarjarunjung, sekitar 40 km dari Parapat.
Lake Toba Landscape seen from Simarjarunjung Hill, around 40 km north of Parapat.
Indahnya Danau Toba. Wonderful Indonesia!
Beautiful Lake Toba... Wonderful Indonesia!
Selepas Simarjarunjung, jalanan mulai menjauhi Danau Toba. Pemandangan berubah menjadi area pertanian dengan komoditi cengkeh, jagung, kakao, kopi, dan jeruk.
After Simarjarunjung, the road starts to sheer away from Lake Toba. The scenery turns to a rural landscape with clove, corn, cocoa, coffee, and orange plantation.

Air Terjun Sipiso-piso (Sipiso-piso Waterfall)
Dalam perjalanan, kami mampir ke Air Terjun Sipiso-piso. Air terjun ini terletak di Saribudolok, Kabupaten Karo dengan ketinggian 1.300 meter diatas permukaan laut. Tinggi air terjun mencapai 120 meter. Untuk memasuki area wisata Air Terjun Sipiso-piso cukup membayar biaya parkir kendaraan. Pengunjung dapat menikmati air terjun dari dekat lokasi parkir dengan view yang indah dan borrowing landscape pemandangan Danau Toba.

On the way, we stopped at Sipiso-piso Waterfall. This 120 m height waterfall located in Saribudolok District, Karo Regency, at 1,300 meters above sea level. To enter this waterfall area, you just have to pay parking fee. Visitors can enjoy the waterfall near the parking area with a gorgeous view with Lake Toba as a borrowing landscape. 

Air Terjun Sipiso-piso
Sipiso-piso Waterfall
Pemandangan Danau Toba dari tempat wisata Air Terjun Sipiso-piso
Lake Toba as a borrowing landscape from Sipiso-piso Waterfall.
-----------------------------------------------------------------------------
Perjalanan kami lanjutkan. Sepanjang jalan banyak dijumpai minibus khas Sumatera Utara dengan klakson teloletnya yang cetar membahana badai ini.
The journey continues. Along the way, these kind of bus are very common. They have loud "Telolet" horns.
Suasana jalanan Kota Berastagi
Berastagi Town Streetscape

Taman Alam Lumbini

Taman Alam Lumbini merupakan objek wisata berupa kuil Buddha berwarna emas dengan taman bunga di sekitarnya. Taman ini terletak di timur laut Kota Berastagi. Harga tiket masuknya 5.000 rupiah per orang. Di dalamnya banyak terdapat topiary dan tanaman-tanaman hias seperti kecubung, hydrangea, aster, palem hias dan sebagainya.

Taman Alam Lumbini is a golden-colored Buddhist temple with a flower garden around it. This garden located about 5 km northeast of Berastagi town. Its entrance fee is IDR 5,000 per person. Inside, there are many topiaries with decorative plants such as Datura metel, Hydrangea sp., Aster sp., Palms, etc.

Kuil Buddha di Taman Alam Lumbini
Buddhist Temple in Taman Alam Lumbini
Hydrangea sp.
Aster putih (Aster sp.)
--------------------------------------------------------------------------
Setelah meninggalkan Taman Alam Lumbini, saya mulai mengantuk dan tertidur di mobil sehingga tidak melihat kawasan Sibolangit. Saat saya terbangun sudah mau memasuki Kota Medan. Kondisi jalanan di Kota Medan tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, iya, macett, terutama saat jam pulang kerja. Yang saya perhatikan, pengguna jalan di Kota Medan lebih sering membunyikan klakson dibandingkan dengan pengendara di kota-kota lain sehingga jalanan lebih bising.

After leaving Taman Alam Lumbini, I fell asleep. After I woke up, we have arrived at Medan City. The city's street atmosphere is similar to any major cities in Indonesia, yeah, traffic, especially at rush hours.
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
University of North Sumatera Hospital
Jalanan di Kota Medan
Medan Streetscape
Masjid Raya Medan
Great Mosque of Medan

Sekian trip report singkat saya, semoga bermanfaat.
That's all about my trip report, thanks for visiting my Blog.






No comments:

Post a Comment